Apel Kinsei adalah varietas apel kuning baru yang diperkenalkan dari Jepang. Itu matang pada akhir Oktober di daerah Jiaodong, dengan berat buah rata-rata sekitar 240 gram dan berat buah besar 320 gram. Permukaan buahnya berwarna kuning, dengan kilau seperti lilin, dan dagingnya berwarna kuning muda. Dagingnya renyah dan renyah, berair, manis dan asam.
Apel Kinsei diberi nama Venus karena rona emasnya. Dalam mitologi Romawi, Venus adalah dewi cinta dan kecantikan dan secara historis digunakan untuk melambangkan kekuatan Kekaisaran Romawi kuno. Venus telah digambarkan dalam arsitektur Romawi, diukir menjadi patung, dilukis di dinding dan kanvas, dan bahkan ditempatkan di koin. Sang dewi juga sering digambarkan sedang memegang sebuah apel, mengacu pada legenda buah emas.
Kisah apel emas dimulai dengan dewa Romawi yang menghadiri pesta pernikahan. Eris, dewi perselisihan dan perselisihan, adalah satu-satunya makhluk surgawi yang tidak diundang, dan ketika mengetahui hal ini, dia sangat marah. Dalam kemarahannya, Eris menciptakan sebuah apel emas yang bertuliskan "kepada dewi tercantik". Eris muncul di pesta pernikahan dan melemparkan apel itu ke kerumunan dewa dan dewi. Ketika para dewi membaca prasasti apel, Venus, Juno, dan Minerva memperebutkan buah tersebut, masing-masing mengklaim bahwa mereka adalah yang paling cantik.
Apel itu diberikan kepada Paris, seorang pangeran manusia, dan dia diperintahkan untuk memutuskan siapa yang paling cantik. Paris akhirnya memberikan apel itu ke Venus setelah dia menjanjikan cinta, khususnya dengan wanita fana tercantik, Helen dari Sparta. Kisah apel emas ini adalah pendahulu dari kisah Perang Troya, saat Helen dari Sparta menjadi Helen dari Troy yang terkenal, "wajah yang meluncurkan seribu kapal".
Legenda yang indah memberi apel ini arti yang berbeda. Dengan memakan apel Kinsei, semoga Anda juga penuh cinta dan manis dan menemukan kapal milik Anda.
Tag populer: apel kinsei, pemasok apel kinsei Cina, pabrik










